Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) bekerja sama dengan MyRepublic menyediakan akses internet gratis 500 Mbps selama 1 tahun untuk enam sekolah terdampak banjir di Sumatera Utara. Inisiatif ini bertujuan memulihkan proses belajar-mengajar dan memperkuat literasi digital anak.
Jakarta — Respons cepat untuk melanjutkan belajar
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menyalurkan bantuan konektivitas berupa akses internet gratis berkecepatan 500 Mbps untuk enam sekolah yang terdampak banjir dan longsor di Provinsi Sumatera Utara. Bantuan ini diberikan melalui kerja sama dengan penyedia layanan MyRepublic dan aktif selama satu tahun, sebagai bagian dari upaya pemulihan proses pendidikan yang sempat terganggu akibat bencana.
Mengapa inisiatif ini penting
Bencana alam sering kali memutus akses ke fasilitas pendidikan dan sumber belajar. Dengan kembalinya konektivitas cepat di sekolah-sekolah terdampak, guru dan siswa dapat melanjutkan pembelajaran daring/hybrid, mengakses bahan ajar digital, dan mengikuti asesmen atau remedial yang tertunda. Selain aspek pembelajaran, konektivitas juga membuka akses informasi penanggulangan bencana dan layanan penting lainnya. Pernyataan resmi Menkomdigi menegaskan harapan agar fasilitas ini membantu memulihkan proses belajar mengajar secara cepat.
Rincian bantuan yang disalurkan
- 1. Kecepatan layanan: 500 Mbps.
- 2. Jumlah penerima: 6 sekolah terdampak di Provinsi Sumatera Utara.
- 3. .Durasi: berlaku selama 1 (satu) tahun sejak aktivasi.
- 4. Mitra pelaksana: MyRepublic (penyedia layanan internet).
Pemberian ini dilaksanakan bersamaan dengan program Kemkomdigi untuk memperkuat literasi digital di kalangan pelajar, termasuk pengukuhan Duta Roketin Generasi Tunas Digital untuk mendukung penggunaan internet yang aman dan etis di lingkungan sekolah.
Dampak langsung bagi siswa dan guru
2. Akses ke sumber belajar berkualitas: perpustakaan digital, video pembelajaran, dan platform latihan (e-learning) menjadi mudah dijangkau.
3. Peningkatan keterampilan guru: konektivitas memungkinkan pelatihan jarak jauh (webinar/mentoring) untuk guru — mempercepat adaptasi metode pembelajaran pascabencana.
4. Perlindungan anak di ruang digital: program pendampingan literasi digital (duta sekolah) bertujuan mengajar etika dan keamanan penggunaan internet bagi anak.
Catatan untuk efektivitas jangka panjang
Akses internet gratis adalah langkah awal — agar manfaatnya bertahan, diperlukan:
1. Koordinasi antara Kemkomdigi, dinas pendidikan daerah, dan pihak sekolah untuk pemeliharaan perangkat dan manajemen pengguna.
2. Program pelatihan lanjutan bagi guru dan wali murid tentang pemanfaatan sumber belajar digital dan keselamatan siber anak.
3.Monitoring penggunaan agar kuota/kecepatan dimanfaatkan untuk kegiatan akademik dan pemulihan pembelajaran.
Kutipan resmi
Menkomdigi Meutya Hafid menyatakan harapannya agar dukungan konektivitas ini dapat menunjang pengajaran digital dan membantu pemulihan proses belajar yang terdampak bencana. Pernyataan lengkap dan detail teknis bantuan tercantum dalam keterangan pers Kemkomdigi.
Kesimpulan — Pelajaran dari respons digital bencana
Inisiatif Kemkomdigi bersama MyRepublic menegaskan bahwa konektivitas bukan sekadar kemudahan — dalam konteks bencana, ia menjadi alat pemulihan esensial untuk memastikan hak belajar anak tetap terpenuhi. Bantuan 500 Mbps selama satu tahun untuk enam sekolah di Sumut menjadi contoh kolaborasi pemerintahan-swasta yang cepat dan terfokus untuk menjaga kesinambungan pendidikan pascabencana.

